pemenang bisa datang di kantor BRI untuk mengambil lansung kedaraanya. sekaligus menandatangani SURAT SERAH TERIMA HADIAH Untung Beliung Britama dan biaya kendaraan di tangung oleh pemenang / pajak undian dan pajak pemenang suda dibebaskan oleh Bank Rakyat Indonesia
Hadiah pemenang bisa di antarkan langsung ke alamat pemenang melalui Jasa Penerbangan, dengan menggunakan Pesawat Kargo BOEING 737 GX dari bandara Halim Perdana Kusuma menuju ke Bandara atau Lapangan Penerbangan yang terdekat di daerah pemenang setelah itu perjalanan dilanjutkan ke alamat pemenang.
Batas pengambilan Hadiah berlaku selama 2 hari. Apabila Pemenang tidak mengurus Hadiahnya sampai batas waktu yang ditentukan, maka Hadiah tersebut akan dialihkan kepada lembaga pelelangang negara.jadi pemenang di haruskang menpertangung jawabkan kewajiban ke pemilikan surat hakmilik kendaraan di samsat. sesuai uuk [kepemilikan kendaraan [danjuga melaporkan data identitasnya sebagai pemenang.
Supanya kepemilikan untuk kepemilikan kendaraan yang sah untuk di pergukan secara umum
Kamis, 08 Mei 2014
Rabu, 07 Mei 2014
Patriotisme BRIsat di orbit luar angkasa 4
BRI (dan kita semua) sangat berterima kasih kepada Menkominfo Tifatul Sembiring.
Beliaulah yang berada di depan untuk berjuang mendapatkan kembali
kapling satelit itu. Tentu juga mendapat dukungan penuh Bapak Presiden SBY. Perjuangan satelit ini tidak kalah heroiknya dibanding dengan perjuangan mendapatkan Inalum tahun lalu.
Seandainya perjuangan "merebut" kembali kapling satelit ini tidak sulit, tidak perlu memakan waktu. Pembelian satelit itu pun sudah bisa dilakukan tahun lalu. Bukan menjelang pilpres begini.
Satelit itu nanti diberi nama BRIsat. Akan diluncurkan dari pulau kecil Guyana di pesisir Karibia, Amerika Selatan. Satelitnya sendiri dibuat di AS. Lalu diangkut ke Prancis. Dari Prancis dinaikkan kapal feri ke Guyana, memakan waktu lebih satu bulan. Tergantung cuaca dan gelombang laut.
Setelah diluncurkan dari Guyana, hanya dalam waktu 29 menit BRIsat sudah berada di ketinggian 35.000 km. Dari luar angkasa sana BRIsat bisa meng-cover wilayan seluruh Indonesia, Asia Tenggara, sampai Australia Barat.
Lokasi BRIsat adalah orbit terbaik. Di orbit ini mestinya hanya bisa diisi 360 satelit, karena mereka harus dideretkan di tiap derajat dari 360 derajat keliling bumi. Orbit ini jadi rebutan semua negara.
Saking banyaknya negara yang mengincarnya sampai-sampai kompromi harus dilakukan. Di lokasi yang mestinya diisi 360 satelit itu kini sudah diisi lebih dari 900 satelit! Alangkah padatnya. Alangkah berjejalnya. Betapa penuhnya orbit itu. Satelit dari seluruh dunia.
Itulah sebabnya apa yang dilakukan BRI ini sungguh heroik! Terlambat sedikit lokasi itu bisa jatuh ke negara lain.
Dengan langkah ini pula BRI bisa menarik pulang ahli-ahli satelit kita yang selama ini bekerja di luar negeri. Anak-anak bangsa itu dulunya disekolahkan Pak Habibie ke luar negeri. Lalu tidak pulang karena kondisi ekonomi kita yang terpuruk.
Salah satu di antara mereka adalah Dr Ir Meiditomo Sutyarjoko, MSEE. Dia benar-benar ahli satelit yang dipercaya oleh dunia maju. Suatu hari, dua tahun lalu, Meiditomo liburan ke Jakarta. Dia memperkenalkan diri kepada saya. Meiditomo mengatakan suatu saat nanti Indonesia harus bisa meluncurkan satelitnya sendiri. Dia merasa mampu.
Meiditomo (adik kandung ahli nuklir kita Yudiutomo Imarjoko, Dirut PT Batantek) juga sudah melakukan studi di pantai mana di Indonesia ini yang terbaik untuk tempat peluncuran satelit.
Lokasi itu, kata Meiditomo "terbaik di dunia". Dia lantas menyebutkan nama lokasi yang ternyata sudah pernah saya kunjungi. "Lurus langsung menuju orbit," katanya. Kita punya lokasi peluncuran satelit yang posisinya terbaik di dunia!
Kini ada satu tim ahli satelit bangsa sendiri yang pulang ke Indonesia. Mereka menjadi pegawai Bank BRI . BRIsat memang akan dikelola BRI sendiri. Bukan dikelola, misalnya, anak perusahaan.
"Kami ingin satelit ini tidak pernah dijual," kata Sofyan Basyir. "Kalau dimiliki anak perusahaan bisa-bisa nanti ujung-ujungnya dijual," tambahnya.
Saya dukung sepenuh-penuhnya.
Seandainya perjuangan "merebut" kembali kapling satelit ini tidak sulit, tidak perlu memakan waktu. Pembelian satelit itu pun sudah bisa dilakukan tahun lalu. Bukan menjelang pilpres begini.
Satelit itu nanti diberi nama BRIsat. Akan diluncurkan dari pulau kecil Guyana di pesisir Karibia, Amerika Selatan. Satelitnya sendiri dibuat di AS. Lalu diangkut ke Prancis. Dari Prancis dinaikkan kapal feri ke Guyana, memakan waktu lebih satu bulan. Tergantung cuaca dan gelombang laut.
Setelah diluncurkan dari Guyana, hanya dalam waktu 29 menit BRIsat sudah berada di ketinggian 35.000 km. Dari luar angkasa sana BRIsat bisa meng-cover wilayan seluruh Indonesia, Asia Tenggara, sampai Australia Barat.
Lokasi BRIsat adalah orbit terbaik. Di orbit ini mestinya hanya bisa diisi 360 satelit, karena mereka harus dideretkan di tiap derajat dari 360 derajat keliling bumi. Orbit ini jadi rebutan semua negara.
Saking banyaknya negara yang mengincarnya sampai-sampai kompromi harus dilakukan. Di lokasi yang mestinya diisi 360 satelit itu kini sudah diisi lebih dari 900 satelit! Alangkah padatnya. Alangkah berjejalnya. Betapa penuhnya orbit itu. Satelit dari seluruh dunia.
Itulah sebabnya apa yang dilakukan BRI ini sungguh heroik! Terlambat sedikit lokasi itu bisa jatuh ke negara lain.
Dengan langkah ini pula BRI bisa menarik pulang ahli-ahli satelit kita yang selama ini bekerja di luar negeri. Anak-anak bangsa itu dulunya disekolahkan Pak Habibie ke luar negeri. Lalu tidak pulang karena kondisi ekonomi kita yang terpuruk.
Salah satu di antara mereka adalah Dr Ir Meiditomo Sutyarjoko, MSEE. Dia benar-benar ahli satelit yang dipercaya oleh dunia maju. Suatu hari, dua tahun lalu, Meiditomo liburan ke Jakarta. Dia memperkenalkan diri kepada saya. Meiditomo mengatakan suatu saat nanti Indonesia harus bisa meluncurkan satelitnya sendiri. Dia merasa mampu.
Meiditomo (adik kandung ahli nuklir kita Yudiutomo Imarjoko, Dirut PT Batantek) juga sudah melakukan studi di pantai mana di Indonesia ini yang terbaik untuk tempat peluncuran satelit.
Lokasi itu, kata Meiditomo "terbaik di dunia". Dia lantas menyebutkan nama lokasi yang ternyata sudah pernah saya kunjungi. "Lurus langsung menuju orbit," katanya. Kita punya lokasi peluncuran satelit yang posisinya terbaik di dunia!
Kini ada satu tim ahli satelit bangsa sendiri yang pulang ke Indonesia. Mereka menjadi pegawai Bank BRI . BRIsat memang akan dikelola BRI sendiri. Bukan dikelola, misalnya, anak perusahaan.
"Kami ingin satelit ini tidak pernah dijual," kata Sofyan Basyir. "Kalau dimiliki anak perusahaan bisa-bisa nanti ujung-ujungnya dijual," tambahnya.
Saya dukung sepenuh-penuhnya.
Selasa, 06 Mei 2014
Patriotisme BRIsat di orbit luar angkasa 3
Tapi mengapa dilakukan sekarang? Ketika dekat pilpres? Pertanyaan ini
sama sekali tidak relevan. Sebuah korporasi harus tetap bergerak di
saat apa pun. Sebelum pilpres atau sesudah pilpres. Korporasi bukan
institusi politik dengan siklus politiknya.
Bila kita melakukan sesuatu di hari Senin, akan ditanya mengapa tidak Selasa. Dilakukan Selasa pun pasti akan ditanya mengapa tidak Rabu! Tidak akan ada habis-habisnya.
Saya ingin terus mendorong BRI maju. Mumpung momentumnya tepat. Kadang momentum muncul hanya sekali. Kalau tidak dimanfaatkan bisa lewat begitu saja.
Apalagi pembelian satelit oleh BRI ini mengandung unsur patriotisme dan kebanggaan nasional yang tinggi. Ini bukan pidato tentang patriotisme. Ini langkah nyata.
Kapling orbit satelit ini dulunya milik Indonesia. Jelasnya milik Indosat. Namun ketika Indosat dijual tahun 2002, satelit tersebut ikut terjual. Kapling satelit itulah yang kini "direbut" kembali oleh BRI .
Tidak gampang. Sulit. Sangat sulit. Saya bersyukur usaha yang ruwet itu akhirnya berhasil.
Bila kita melakukan sesuatu di hari Senin, akan ditanya mengapa tidak Selasa. Dilakukan Selasa pun pasti akan ditanya mengapa tidak Rabu! Tidak akan ada habis-habisnya.
Saya ingin terus mendorong BRI maju. Mumpung momentumnya tepat. Kadang momentum muncul hanya sekali. Kalau tidak dimanfaatkan bisa lewat begitu saja.
Apalagi pembelian satelit oleh BRI ini mengandung unsur patriotisme dan kebanggaan nasional yang tinggi. Ini bukan pidato tentang patriotisme. Ini langkah nyata.
Kapling orbit satelit ini dulunya milik Indonesia. Jelasnya milik Indosat. Namun ketika Indosat dijual tahun 2002, satelit tersebut ikut terjual. Kapling satelit itulah yang kini "direbut" kembali oleh BRI .
Tidak gampang. Sulit. Sangat sulit. Saya bersyukur usaha yang ruwet itu akhirnya berhasil.
Senin, 05 Mei 2014
Patriotisme BRIsat di orbit luar angkasa 2
Meski BRI sudah menjadi bank yang sangat besar, harus terus berkembang. Besar untuk ukuran Indonesia belum besar untuk ukuran dunia. BRI
sudah menjadi micro banking terbesar di dunia. Sistemnya harus
benar-benar kuat. Sistem teknologi informasinya harus benar-benar
modern.
Masih ada lagi. "Kalau harga satelit itu mahal, juga tidak perlu," kata Sofyan Basyir. Bagi BRI , dengan laba tahun lalu Rp 21,5 triliun, pengadaan satelit ini berada dalam jangkauan kemampuannya. Apalagi pengeluaran rutin untuk komunikasinya sudah mencapai Rp 500 miliar setahun.
"Kalau punya satelit sendiri pengeluaran itu bisa turun menjadi kurang dari Rp 250 miliar setahun. Ada penghematan Rp 250 miliar setahun," ujar Sofyan.
Saya memang menyetujui langkah besar BRI ini. Dengan demikian BRI bisa memberikan pelayanan lebik baik. Bahkan bisa leluasa membuka jaringan di pulau sejauh apa pun dan seterpencil apa pun. Pulau-pulau yang jauh itu tidak lagi jauh secara sistem. Semuanya bisa dikontrol secara tersentral dan real time.
Masih ada lagi. "Kalau harga satelit itu mahal, juga tidak perlu," kata Sofyan Basyir. Bagi BRI , dengan laba tahun lalu Rp 21,5 triliun, pengadaan satelit ini berada dalam jangkauan kemampuannya. Apalagi pengeluaran rutin untuk komunikasinya sudah mencapai Rp 500 miliar setahun.
"Kalau punya satelit sendiri pengeluaran itu bisa turun menjadi kurang dari Rp 250 miliar setahun. Ada penghematan Rp 250 miliar setahun," ujar Sofyan.
Saya memang menyetujui langkah besar BRI ini. Dengan demikian BRI bisa memberikan pelayanan lebik baik. Bahkan bisa leluasa membuka jaringan di pulau sejauh apa pun dan seterpencil apa pun. Pulau-pulau yang jauh itu tidak lagi jauh secara sistem. Semuanya bisa dikontrol secara tersentral dan real time.
Minggu, 04 Mei 2014
Patriotisme BRIsat di orbit luar angkasa 1
Dari Tual terbang ke Bali. Dulu jual sekarang beli. Itulah pantun
yang tiba-tiba diucapkan seorang tokoh saat berada di dalam lift kantor
pusat Bank Rakyat Indonesia ( BRI ).
Hari itu Direktur Utama BRI , Sofyan Basyir, menandatangani kontrak pembelian satelit dari perusahaan Amerika Serikat Space System/Loral, LLC. Satelit itu akan diluncurkan oleh perusahaan Prancis, Arianespace.
Presiden SBY hadir di acara itu meski tidak memberi pidato sambutan. Saya dan Menkominfo Tifatul Sembiring mendampingi beliau. Banyak pertanyaan wartawan setelah itu: Perlukah BRI beli satelit sendiri? Mengapa dilakukan sekarang ketika mau pilpres?
Saya sudah biasa menerima pertanyaan yang menyelidik seperti itu. Jadi jawabannya pun juga sudah di luar kepala.
Yang paling tahu perlu beli satelit sendiri atau tidak tentu manajemen BRI sendiri. "Kalau Indonesia itu seperti Tiongkok atau India, memang tidak perlu," jawab Sofyan Basyir, Dirut BRI . Dua negara itu berupa daratan (mainland). Komunikasinya bisa lewat kabel.
Tapi Indonesia ini berpulau-pulau, jarak dari barat sampai ke timurnya 5.200 km. Jaringan BRI menyebar ke seluruh pelosok dan ke seluruh pulau.
"Kalau BRI sudah puas seperti ini, juga tidak perlu satelit," tambahnya.
Hari itu Direktur Utama BRI , Sofyan Basyir, menandatangani kontrak pembelian satelit dari perusahaan Amerika Serikat Space System/Loral, LLC. Satelit itu akan diluncurkan oleh perusahaan Prancis, Arianespace.
Presiden SBY hadir di acara itu meski tidak memberi pidato sambutan. Saya dan Menkominfo Tifatul Sembiring mendampingi beliau. Banyak pertanyaan wartawan setelah itu: Perlukah BRI beli satelit sendiri? Mengapa dilakukan sekarang ketika mau pilpres?
Saya sudah biasa menerima pertanyaan yang menyelidik seperti itu. Jadi jawabannya pun juga sudah di luar kepala.
Yang paling tahu perlu beli satelit sendiri atau tidak tentu manajemen BRI sendiri. "Kalau Indonesia itu seperti Tiongkok atau India, memang tidak perlu," jawab Sofyan Basyir, Dirut BRI . Dua negara itu berupa daratan (mainland). Komunikasinya bisa lewat kabel.
Tapi Indonesia ini berpulau-pulau, jarak dari barat sampai ke timurnya 5.200 km. Jaringan BRI menyebar ke seluruh pelosok dan ke seluruh pulau.
"Kalau BRI sudah puas seperti ini, juga tidak perlu satelit," tambahnya.
Sabtu, 03 Mei 2014
BPS berniat pakai satelit BRI buat sensus pertanian
Badan Pusat Statistik (BPS)
mengapresiasi aksi korporasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, membeli
satelit milik sendiri. Seandainya diizinkan untuk dipakai buat
kepentingan selain layanan perbankan, otoritas statistik ingin meminjam
wahana antariksa itu.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, satelit tersebut akan bermanfaat untuk memverifikasi luas lahan di Indonesia.
"Bisa digunakan untuk sensus pertanian, untuk memotret luas lahan, dan lainnya," ujarnya selepas rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/4).
Tapi niatan itu baru sebatas wacana. Suryamin mengaku belum menjajaki kemungkinan tersebut dengan BRI. "Belum ada kerja sama atau pembicaraan apapun," cetusnya.
BPS menilai komunikasi awal dengan bank BUMN itu akan segera dilakukan. Sebab, pemanfaatan satelit, dengan didukung otoritas teknologi terkait, sangat mendukung beberapa penyediaan data statistik strategis.
"Nanti kita bicarakan karena bisa mengembangkan luas lahan secara elektronik seperti apa oleh BPPT dan Ristek," kata Suryamin.
Kemarin, Senin (28/4), BRI resmi melakukan penandatanganan kerja sama satelit yang dilakukan oleh Direktur Utama BRI Sofyan Basyir dengan Senior Vice President Space Systems/Loral Amerika Serikat David Bernstein dan Senior Vice President Arianespace Prancis Jacques Breton.
Untuk membeli satelit, bank pelat merah merogoh kocek Rp 2,5 triliun. BRI sudah membuka kesempatan bagi pihak lain memanfaatkan satelit itu. Alat ini akan memiliki 45 transponder. Yang akan digunakan BRI untuk keperluan operasional perbankan adalah sebanyak 22-23 transponder.
Sedangkan 4 transponder akan diberikan kepada pemerintah Indonesia untuk keperluan pemerintahan, seperti sensus data kependudukan, data pertanian dan lainnya. Sedangkan, sisanya bisa dipergunakan untuk keperluan lain.
Seperti yang telah diketahui, selain industri telekomunikasi, perbankan juga menggunakan jasa satelit untuk transfer informasi dan data. Selain itu, transaksi yang dilakukan melalui ATM, kartu kredit dan debit juga menggunakan jasa satelit.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, satelit tersebut akan bermanfaat untuk memverifikasi luas lahan di Indonesia.
"Bisa digunakan untuk sensus pertanian, untuk memotret luas lahan, dan lainnya," ujarnya selepas rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/4).
Tapi niatan itu baru sebatas wacana. Suryamin mengaku belum menjajaki kemungkinan tersebut dengan BRI. "Belum ada kerja sama atau pembicaraan apapun," cetusnya.
BPS menilai komunikasi awal dengan bank BUMN itu akan segera dilakukan. Sebab, pemanfaatan satelit, dengan didukung otoritas teknologi terkait, sangat mendukung beberapa penyediaan data statistik strategis.
"Nanti kita bicarakan karena bisa mengembangkan luas lahan secara elektronik seperti apa oleh BPPT dan Ristek," kata Suryamin.
Kemarin, Senin (28/4), BRI resmi melakukan penandatanganan kerja sama satelit yang dilakukan oleh Direktur Utama BRI Sofyan Basyir dengan Senior Vice President Space Systems/Loral Amerika Serikat David Bernstein dan Senior Vice President Arianespace Prancis Jacques Breton.
Untuk membeli satelit, bank pelat merah merogoh kocek Rp 2,5 triliun. BRI sudah membuka kesempatan bagi pihak lain memanfaatkan satelit itu. Alat ini akan memiliki 45 transponder. Yang akan digunakan BRI untuk keperluan operasional perbankan adalah sebanyak 22-23 transponder.
Sedangkan 4 transponder akan diberikan kepada pemerintah Indonesia untuk keperluan pemerintahan, seperti sensus data kependudukan, data pertanian dan lainnya. Sedangkan, sisanya bisa dipergunakan untuk keperluan lain.
Seperti yang telah diketahui, selain industri telekomunikasi, perbankan juga menggunakan jasa satelit untuk transfer informasi dan data. Selain itu, transaksi yang dilakukan melalui ATM, kartu kredit dan debit juga menggunakan jasa satelit.
Jumat, 02 Mei 2014
Log In Internet Banking
Untuk
Login anda harus memasukan user ID yang terdapat pada struk ketika anda mendaftar
di Mesin ATM Bank BRI.
Catatan : Untuk bisa transaksi keuangan, Ubah Password & Ubah Alamat Email, Anda harus segera melakukan pendaftaran mTOKEN dengan membawa nomor handphone Anda di cabang BRI terdekat.
Catatan : Untuk bisa transaksi keuangan, Ubah Password & Ubah Alamat Email, Anda harus segera melakukan pendaftaran mTOKEN dengan membawa nomor handphone Anda di cabang BRI terdekat.
Kamis, 01 Mei 2014
Dahlan Iskan: BRI Jadi Bank Mikro Terbesar di Dunia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengklaim Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk telah menjadi bank yang melayani perbankan mikro terbesar di dunia. Hal ini sejalan dengan adanya satelit BRISat yang baru diluncurkan kemarin
"BRI itu sudah menjadi mikro banking terbesar di dunia," ujar Dahlan di kantor Kementerian BUMN, Selasa
Dahlan menilai perbankan yang melayani pendanaan mikro di Bangladesh, sudah kalah dari BRI. Dalam hal ini baik dari aset sampai pelayanan data, BRI sudah jadi juara di perbankan mikro.
"Anda sebut bank mana yang melaksanakan mikro banking. Bangladesh yang terkenal itu sudah kalah sama BRI," papar Dahlan.
Dahlan menambahkan jika BRI bisa meningkatkan pengembangan bisnisnya. Namun hal itu harus direncanakan saat ini.
"Jadi kalau BRI mau meningkatkan kapasitasnya dan meningkatkan terus size-nya harus bicara kedepan," jelas Dahlan.
Rabu, 30 April 2014
BPS Tertarik Numpang Satelit Punya BRI
Badan Pusat Statistik (BPS) mengapresiasi dan mendukung langkah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk membangun satelit jaringan komunikasi. Sebab Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mengizinkan beberapa transponder pada satelit digunakan untuk keperluan negara.
Kepala BPS Suryamin mengaku dapat menjalin kerjasama dengan BRI dalam hal pemanfaatan satelit tersebut untuk sensus pertanian dan sebagainya.
"Satelit itu bisa digunakan untuk sensus pertanian, memotret luas lahan yang bisa dikembangkan secara elektronik misalnya oleh BPPT dan Kemenristek," ucap dia di Kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Sayangnya, kata Suryamin, BPS belum menjajaki kerjasama ini dengan BRI mengingat satelit jaringan komunikasi ini baru akan rampung dua tahun mendatang.
"Belum ada kerjasama atau pembicaraan, nantilah," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Basri mengaku, satelit yang bernama BRIsat ini selain digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan, pihaknya juga akan berbagi dengan negara.
"Bisa untuk pemerintah dan negara karena kami akan mengalokasikan beberapa transponder untuk pengelolaan data kependudukan, pendataan di sektor pertanian, pendidikan serta pertahanan dan keamanan," terang dia.
BRIsat mempunyai berat dan ukuran menengah seberat 3.500 kilogram. Jumlah transponder sebanyak 45 buah yang dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur Laut, sebagian Pasifik dan Australia.
Satelit perbankan pertama di dunia ini dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp 2,5 triliun. Menggandeng perusahaan pembuat satelit dari Amerika Serikat, Space System/Loral dan perusahaan peluncur satelit dari Prancis. Dengan satelit ini, BRI akan mampu menghemat biaya sewa satelit sekitar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar setiap tahun.
Kepala BPS Suryamin mengaku dapat menjalin kerjasama dengan BRI dalam hal pemanfaatan satelit tersebut untuk sensus pertanian dan sebagainya.
"Satelit itu bisa digunakan untuk sensus pertanian, memotret luas lahan yang bisa dikembangkan secara elektronik misalnya oleh BPPT dan Kemenristek," ucap dia di Kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Sayangnya, kata Suryamin, BPS belum menjajaki kerjasama ini dengan BRI mengingat satelit jaringan komunikasi ini baru akan rampung dua tahun mendatang.
"Belum ada kerjasama atau pembicaraan, nantilah," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Basri mengaku, satelit yang bernama BRIsat ini selain digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan, pihaknya juga akan berbagi dengan negara.
"Bisa untuk pemerintah dan negara karena kami akan mengalokasikan beberapa transponder untuk pengelolaan data kependudukan, pendataan di sektor pertanian, pendidikan serta pertahanan dan keamanan," terang dia.
BRIsat mempunyai berat dan ukuran menengah seberat 3.500 kilogram. Jumlah transponder sebanyak 45 buah yang dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur Laut, sebagian Pasifik dan Australia.
Satelit perbankan pertama di dunia ini dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp 2,5 triliun. Menggandeng perusahaan pembuat satelit dari Amerika Serikat, Space System/Loral dan perusahaan peluncur satelit dari Prancis. Dengan satelit ini, BRI akan mampu menghemat biaya sewa satelit sekitar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar setiap tahun.
Selasa, 29 April 2014
Bank BRI AGRO
Bank BRI AGRO
Bank BRI AGRO sebelumnya bernama Bank AGRO, didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) PTPN pada tanggal 27 September 1988 menjadikan Bank AGRO mempunyai peranan penting dan strategis dalam perkembangan sektor agribisnis Indonesia. Sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan agrobisnis, sejak berdiri hingga saat ini portofolio kredit Bank AGRO sebagian besar (antara 65%-75%) disalurkan di sektor agribisnis, baik onfarm maupun offfarm.
BANK AGRO yang berdiri dengan akte notaris Rd. Soekarsono, SH di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989, kemudian memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan tanggal 11 Desember 1989, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990.
Terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Namun BANK AGRO berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha BANK AGRO.
Terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Namun BANK AGRO berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha BANK AGRO.
Pada tahun 2003 Bank AGRO memperoleh Persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal menjadi Perusahaan Publik sehingga namanya menjadi PT Bank Agroniaga Tbk. Dan pada tahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya. Sejak tahun 2007, seiring merger antara Bursa efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia, saham Bank AGRO dengan kode AGRO tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006 Bank AGRO meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa.
Pada tanggal 3 Maret 2011, PT Bank Agroniaga Tbk, melakukan tindakan korporate bergabung bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,. Dengan ditandatanganinya Akta Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga Tbk antara BRI dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) di Jakarta, Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali pada PT. Bank Agroniaga Tbk. Bank BRI tercatat memiliki 3.030.239.023 lembar saham atau 88,65 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bank Agro pada 29 Desember 2009. Saat ini BRI memiliki presentasi kepemilikan saham sebesar 79,79 %, sementara 14,00 % dimiliki oleh Dana Pensiun Perkebunan dan 6,21 % milik publik.
Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi bersama Bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulang tahun ke-23, Bank AGRO berganti nama menjadi Bank BRI AGRO. Pada tahun ke-23 ini, Bank BRI AGRO semakin mantap melangkah bersama Bank BRI untuk melayani anda dengan sepenuh hati. Untuk menunjukkan keseriusannya, Bank BRI AGRO terus melakukan sinergi dengan Bank BRI, kini anda dapat menggunakan kartu ATM Bank BRI AGRO GRATIS di seluruh jaringan ATM BRI yang tersebar diseluruh pelosok Negri.
Tanpa melupakan fokus awal Bank BRI AGRO, sektor agribisnis tetap menjadi pilar utama bisnis sambil terus berbenah untuk menyediakan layanan yang lengkap dan prima bagi nasabah. Tabungan BRI AGRO, Deposito dan Giro serta program berhadiah hadir untuk menjawab kebutuhan simpanan dan investasi anda, sementara fasilitas kredit yang kami miliki dapat anda manfaatkan untuk mengembangkan usaha anda yang spesifik. Kepuasan anda adalah prioritas kami, maka hanya yang terbaiklah yang kami persembahkan untuk anda.
Selayak kambium yang merefleksikan kebesaran suatu pohon, mimpi kami adalah Tumbuh Besar bersama anda, mari wujudkan mimpi anda bersama kami.
Senin, 28 April 2014
Transaksi Melalui Internet Banking BRI
Anda dapat melakukan berbagai transaksi melalui Internet Banking BRI, diantaranya:
-Cek Saldo
-Mutasi Rekening
-Transfer Antar Rekening
-Pembayaran Tagihan
-Dan Lain-lain
Minggu, 27 April 2014
BritAma
BritAma adalah Produk Tabungan BRI yang mampu memberikan kemudahan dalam transaksi perbankan nasabah, dimana penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi pengambilannya tidak dibatasi sepanjang saldo mencukupi dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku.
Sabtu, 26 April 2014
Internet Banking BRI
Internet Banking BRI adalah fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Layanan ini dapat digunakan kapan saja dan di mana pun yang memiliki akses internet, sehingga mempermudah penggunanya
Jumat, 25 April 2014
Automatic Fund Transfer (AFT)
Fasilitas untuk mentransfer dana dari rekening BritAma ke rekening simpanan di BRI, baik di Unit Kerja sendiri ataupun di Unit Kerja lain, setiap tanggal tertentu dengan nominal transfer tertentu yang bersifat tetap (secara rutin).
Kamis, 24 April 2014
PT. Bank BRISyariah
PT. Bank BRISyariah
PT. Bank BRISyariah hadir dengan visi menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Sejak secara resmi beroperasi pada17 November 2008, PT. Bank BRISyariah yang lebih akrab dengan brand BRISyariah menawarkan layanan terbaiknya melalui produk-produk unggulannya, antara lain :
A. Produk Dana Pihak Ketiga
- Tabungan Faedah BRISyariah iB
Fasilitas serba GRATIS : biaya administrasi bulanan tabungan & kartu ATM, Kartu ATMnya GRATIS untuk tarik tunai, cek saldo dan transfer ke rekening bank lain melalui mesin ATM bank manapun
- Tabungan Impian BRISyariah iB
Wujudkan impian dengan terencana mulai Rp 50.000,-/bulan dengan perlindungan GRATIS asuransi jiwa
- Tabungan Haji BRISyariah iB
Mewujudkan langkah terbaik dalam menyempurnakan ibadah
- Deposito BRISyariah iB
- Giro BRISyariah iB
B. Produk Pembiayaan :
- KPR BRISyariah iB
Miliki rumah idaman untuk berbagi kebaikan dengan cicilan tetap per bulan sampai lunas 15 tahun
- Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRISyariah iB
Memberi solusi terbaik mewujudkan langkah ke Baitullah
- Kepemilikan Logam Mulia BRISyariah iB
Siapapun kini bisa memliki emas dengan mudah dan murah mulai Rp 5.000,- / hari
- Gadai BRISyariah iB
Pilihan tepat penuh manfaat untuk kebutuhan dana tunai modal usaha dan aneka keperluan mendesak
- Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) BRISyariah iB
Miliki kendaraan idaman dengan mudah dan ringan cicilan tetap sampai lunas
- Talangan Umrah
Siapapun kini bisa umrah dengan mudah dan murah
Untuk keterangan lebih lanjut klik: www.brisyariah.co.id
Rabu, 23 April 2014
BRI Remittance
BRI Remittance
BRI Remittance is fully owned by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., also known as Bank BRI, as the oldest Commercial Bank in Indonesia which has banking experience since 1895.As commitment of Bank BRI to serve Indonesian people in Hong Kong, BRI have provided services since 1990 to help customer holding transaction with Indonesia and extend further services in remittance business in 2005 by establishing BRIngin Remittance Company that recently change the name into BRI Remittance Company. Supporting by reliable technology and excellent services, we convey remittance transaction within minutes.
Helping people to deal with financial transaction, sharing experience in finance, broadening knowledge in business and assisting to manage Indonesian people’s financial future in Hong Kong are our interest. It is align with BRI commitment to focus on developing SME in Indonesia. Then it would be more than appropriate if we say that we do “serve with passion” in Hong Kong.
Corporate Vision :
To be leading Multi Region Remittance Company that prioritizes customer satisfaction
www.briremittance.com
Selasa, 22 April 2014
Info Lelang BRI
Senin, 21 April 2014
Kriteria Nasabah
Kriteria Nasabah
Kriteria Nasabah BRI Prioritas
Ketentuan untuk menjadi nasabah BRI Prioritas adalah nasabah perorangan yang memiliki rekening simpanan di BRI (tabungan, deposito), investasi non Bank dan bancassurance dengan total portofolio minimal sebesar Rp. 500.000.000,- dan kriteria lainnya yang ditentukan oleh Bank BRI.
Minggu, 20 April 2014
PRIORITY LOUNGE BRI PRIORITAS
PRIORITY LOUNGE BRI PRIORITAS |
Daftar Priority Lounge : | |||
No | Kanwil | Kanca | Alamat |
1 | Jakarta 2 | Jakarta Gatot Subroto | Jl Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta Selatan |
2 | Jakarta 1 | Jakarta Tanah Abang | Jl Tanah Abang III/4 Jakarta Pusat |
3 | Jakarta 1 | Jakarta Jatinegara | Jl Raya Jatinegara Timur IV/ 448 |
4 | Jakarta 1 | Jakarta Veteran | Jl. Veteran No. 8 Jakarta Pusat |
5 | Jakarta 1 | Jakarta Hayamwuruk | Jl. Hayam Wuruk No.108, Jakpus |
6 | Jakarta 1 | Jakarta Kemayoran | Gd. PELNI Lt. 1, Jl. Angkasa 18 Kemayoran, Jakarta Pusat |
7 | Jakarta 2 | Jakarta kebayoran baru | Jl.Hasanuddin No.62 Blok M, Jakarta |
8 | Jakarta 1 | Jakarta Kramat | Jl. Kramat Raya No.138, Jakpus |
9 | Jakarta 2 | Bogor Dewi Sartika | Jl. Dewi Sartika No.6, Bogor |
10 | Jakarta 2 | Jakarta Mangga Dua | Gd. Mall Mangga Dua Kav.23-24, Jl Arteri Mangga Dua Raya |
11 | Jakarta 1 | Jakarta Gunung Sahari | JL Gunung Sahari Raya No. 18 Jakarta Pusat |
12 | Jakarta 1 | Jakarta Otista | Jl. Otista 72, Jakarta Timur |
13 | Jakarta 1 | Jakarta Krekot | Jl. Samanhudi No. 44 Jakarta Pusat |
14 | Bandung | Cirebon | Jl. R.A. Kartini No. 85, Cirebon |
15 | Banjarmasin | Banjarmasin Samudera | Jl Pangeran Samudra No. 98 Banjarmasin |
16 | Jakarta 1 | Jakarta BUMN | Gedung Kementerian BUMN, Jl. Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat |
17 | Semarang | Semarang Pandanaran | Jl Pandanaran No.. 75 Semarang |
18 | Semarang | Semarang Pattimura | Jl. Pattimura 2-4, Semarang |
19 | Semarang | Kudus | Jl Jend Sudirman No 66 Kudus |
20 | Bandung | Bandung Asia Afrika | Jl. Asia Afrika No. 57-59, Bandung |
21 | Bandung | Bandung Dewi Sartika | Jl. Dewi Sartika No.1-3, Bandung |
22 | Manado | Manado | Jl. Sarapung No. 4-6, Manado |
23 | Bandung | Cimahi | Jl. Raya Cimahi No. 598, Cimahi |
24 | Palembang | Jambi | Jl. Dr. Soetomo No. 42, Jambi |
25 | Medan | Medan Iskandar Muda | Jl. Iskandar Muda No. 18 / 173, Medan |
26 | Malang | Madiun | Jl. Pahlawan No. 50, Madiun |
27 | Jakarta 2 | Jakarta Pasar Minggu | Jl. Ragunan Raya 39, Ps. Minggu, |
28 | Jakarta 2 | Jakarta Fatmawati | Jl. R.S Fatmawati No.37 Jaksel |
29 | Palembang | Tanjung Karang | Jl. Raden Intan No. 51, Tanjung Karang |
30 | Banda Aceh | Banda Aceh | Gedung BRI Lt.Dasar I dan II, Jl. Cut Meutia No. 17 Banda Aceh |
31 | Surabaya | Surabaya Pahlawan | Jl. Pahlawan 39-41, Surabaya |
32 | Surabaya | Surabaya Tanjung Perak | Jl. Perak barat No. 357-375 Surabaya |
33 | Surabaya | Surabaya Rajawali | Jl Rajawali No. 25-27 Surabaya |
34 | Denpasar | Denpasar Gajah Mada | Jl. Gajah Mada No. 5-7, Denpasar |
35 | Pekanbaru | Pekanbaru | Jl. Jend. Sudirman No.316, Pekanbaru |
36 | Palembang | Palembang A.Rivai | Jl. Kapten A. Rivai No.15, Palembang |
37 | Banjarmasin | Palangkaraya | Jl. Jend. A. Yani No. 85, Palangkaraya |
38 | Jakarta 3 | Pontianak | Jl. Barito No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat |
39 | Malang | Jember | Jl. A. Yani No. 1, Jember |
40 | Denpasar | Denpasar Gatot Subroto | Jl Gatot Subroto Barat No.459D,Ds.Padangsambian Koja, Kc. Denpasar Barat, Kodya Denpasar |
41 | Surabaya | Jemursari | Jl. Jemur Andayani No. 69 AB Surabaya |
42 | Denpasar | Mataram | Jl. Pejanggik No. 16, Mataram |
43 | Jakarta 3 | Tangerang | Jl. Jend. Ahmad Yani No.4, Tangerang |
44 | Surabaya | Gresik | Jl. P. Sudirman 89, Gresik |
45 | Makassar | Makassar Somba Opu | Jl. Bau Massepe 21, Makasar |
46 | Surabaya | Sidoarjo | Jl. Jend. A. Yani No. 35, Sidoarjo |
47 | Jakarta 1 | KK Premium Pertamina (BRI Prioritas Lounge) | Jl. Perwira II No 2 - 4, Jakarta Pusat 10110 |
48 | Banjarmasin | Samarinda | Jl. Gajah Mada No. 1, Samarinda |
49 | Makassar | Kendari | Jl. Sam Ratulangi No. 146, Kendari |
50 | Yogyakarta | solo slametridy | Jl. Slamet Riyadi No. 236, Surakarta |
51 | Surabaya | Sby HR Muhammad | Jl HR Muhamad Kav. 41,Kc. Suko Manunggal, Surabaya |
52 | Surabaya | Sby Diponegoro | Jl. Diponegoro no 174, Surabaya |
53 | Malang | Blitar | Jl. Jend. A. Yani No. 2, Blitar |
54 | Surabaya | Mojokerto | Jl. Mojopahit No. 378, Mojokerto |
55 | Padang | Padang | Jl. Bgd. Aziz Chan No. 30, Padang/ Jl. Kartini No.05, Padang |
56 | Jayapura | Jayapura | Jl. Jend. A. Yani No. 82 Lt.1, Jayapura |
57 | Yogyakarta | Solo Sudirman | Jl. Jend Sudirman No.1, Surakarta |
58 | Palembang | Bengkulu | Jl. S. Parman No. 120, Bengkulu |
59 | Jakarta 1 | Jakarta Kelapa Gading 2 | Jl Boulevard Artha Gading, Sentra Bisnis Blok A-6A, No.1, Jakarta |
60 | Palembang | Tanjung Pandan | Jl. Merdeka No.11, Tanjung Pandan |
61 | Jakarta 2 | Jakarta Cinere | Gedung ITHO Bona Plaza, Jl. Karang Tengah Raya No.29, Jakarta Selatan |
62 | Jakarta 3 | Jakarta Palmerah | Jl Palmerah Barat No 43 A, Kebayoran Lama, Jkt Selatan |
63 | Jakarta 3 | Ciputat | Jl Ciputat Raya No. 88 (Ir H. Juanda), Desa Cireundeu, Kec. Ciputat, Kab Tangerang |
64 | Medan | Medan Sisingamangaraja | Jl. Sisingamangaraja No. 241, Medan |
65 | Jakarta 3 | Jakarta Kota | Jl. Kopi No. 54 Jakarta |
66 | Denpasar | Denpasar Tabanan | Jl. Gunung Semeru No. 1, Tabanan |
67 | Denpasar | Denpasar Ubud | Jl Raya Ubud, Banjar Butuh Kelod, Ubud, Gianyar |
68 | Banjarmasin | Pangkalan bun | Jl. P. Antasari No. 141, Pangkalan Bun |
69 | Jakarta 3 | Gading serpong | Ruko Alexandrite, Jl Boulevard Raya Gading Serpong No.30, Tangerang |
70 | Denpasar | Denpasar Ruteng | Jl. Yos Sudarso NO. 25 Kel. Mbaumuku, Kec. Langekae, Rembong, Ruteng 86511 |
71 | Palembang | Teluk Betung | Jl. Laks. Malahayati No.78, Teluk Betung |
72 | Makassar | Ambon | Jl. Diponegoro No. 29, Ambon |
73 | Jakarta 3 | Jakarta Roxy | Pusat Niaga Roxi Mas Blok B1 No. 1-2 Jl.KH.Hasyim Ashari, Jakarta Pusat |
74 | Bandung | Sukabumi | Jl. Jend. A. Yani No. 38, Sukabumi |
Langganan:
Postingan (Atom)