Selasa, 29 April 2014

Bank BRI AGRO


Bank BRI AGRO

Bank BRI AGRO sebelumnya bernama Bank AGRO, didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) PTPN pada tanggal 27 September 1988 menjadikan Bank AGRO mempunyai peranan penting dan strategis dalam perkembangan sektor agribisnis Indonesia. Sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan agrobisnis, sejak berdiri hingga saat ini portofolio kredit Bank AGRO sebagian besar (antara 65%-75%) disalurkan di sektor agribisnis, baik onfarm maupun offfarm.
BANK AGRO yang berdiri dengan akte notaris Rd. Soekarsono, SH di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989, kemudian memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan tanggal 11 Desember 1989, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990.
Terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Namun BANK AGRO berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha BANK AGRO.
Pada tahun 2003 Bank AGRO memperoleh Persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal menjadi Perusahaan Publik sehingga namanya menjadi PT Bank Agroniaga Tbk. Dan pada tahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya. Sejak tahun 2007, seiring merger antara Bursa efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia, saham Bank AGRO dengan kode AGRO tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006 Bank AGRO meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa.
Pada tanggal 3 Maret 2011, PT Bank Agroniaga Tbk, melakukan tindakan korporate bergabung bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,. Dengan ditandatanganinya Akta Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga Tbk antara BRI dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) di Jakarta, Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali pada PT. Bank Agroniaga Tbk. Bank BRI tercatat memiliki 3.030.239.023 lembar saham atau 88,65 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bank Agro pada 29 Desember 2009. Saat ini BRI memiliki presentasi kepemilikan saham sebesar 79,79 %, sementara 14,00 % dimiliki oleh Dana Pensiun Perkebunan dan 6,21 % milik publik.
Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi bersama Bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulang tahun ke-23, Bank AGRO berganti nama menjadi Bank BRI AGRO. Pada tahun ke-23 ini, Bank BRI AGRO  semakin mantap melangkah bersama Bank BRI untuk melayani anda dengan sepenuh hati. Untuk menunjukkan keseriusannya, Bank BRI AGRO terus melakukan sinergi dengan Bank BRI, kini anda dapat menggunakan kartu ATM Bank BRI AGRO GRATIS di seluruh jaringan ATM BRI yang tersebar diseluruh pelosok Negri.
Tanpa melupakan fokus awal Bank BRI AGRO, sektor agribisnis tetap menjadi pilar utama bisnis sambil terus berbenah untuk menyediakan layanan yang lengkap dan prima bagi nasabah. Tabungan BRI AGRO, Deposito dan Giro serta program berhadiah hadir untuk menjawab kebutuhan simpanan dan investasi anda, sementara fasilitas kredit yang kami miliki dapat anda manfaatkan untuk mengembangkan usaha anda yang spesifik. Kepuasan anda adalah prioritas kami, maka hanya yang terbaiklah yang kami persembahkan untuk anda.
Selayak kambium yang merefleksikan kebesaran suatu pohon, mimpi kami adalah Tumbuh Besar bersama anda, mari wujudkan mimpi anda bersama kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar